Langsung ke konten utama

Proses Afdruk Sablon Menggunakan Sinar Lampu II

Melanjutkan Proses Afdruk Sablon Menggunakan Matahari I
5. Setelah kita ratakan obat afdruknya kemudian masik proses pengeringan dengan menggunakan Hair drier. Dalam proses pengeringan ini juga luar dan dalam skrin yang kita keringkan (diusahakan dalam proses pengeringan ini obat afdruk harus benar-benar rata keringnya). karena jika tidak atau kurang kering dalam proses pencucian obat afdruk akan cepat jebol atau rusak.
6. Setelah obat afdruk didalam skrin itu kering dan rata, kemudian kita ambil gambar atau film yang akan kita afdruk. biasanya film yang kita gunakan untuk afdruk ini jenisnya adalah kalkir, astralon, kodaktris namun yang banyak digunakan adalah kalkir. Setelah itu kita ukur jarak antara gambar yang akan kita sablon dengan jarak skrinnya, kemudian film itu kita tempelkan diatas skrin dengan menggunakan solasi atau selotip bening.
7. Setelah semua itu dilakukan simpan skrin yang sudah ditempeli film diatas meja afdruk dengan posisi bagian skrin luar yang ditempeli film menghadap keatas meja afdruk atau kaca.
8. Setelah itu baru kita ambil busa yang tebalnya 50cm, kemudian masukan kebagian dalam skrin (busa yang dipakai ukurannya tergantung ukuran dalam skrin). Oiya lebih baik busa yang digunakan ialah busa super karen busa super lebih padat alias tidak hampos atau kosong.
9. Setelah itu kita ambil triplek sesuai ukuran skrin juga, lalu kita simpan diatas busa.
10. Papan triplek tersebut kita beri beban dengan cara menimpanya menggunakan besi beban besi beban ini beratnya antara 10 s/d 20 kg.
11.Setelah diberi beban kemudian kita nyalakan lampu neonnya atau lampu afdruknya. Lamanya proses afdruk adalah 6 menit.
12. Setelah 6 menit, lalu kita matikan lampunya.satu persatu besi beban, papan triplek dan busa kita angkat dari skrin. dan tidak lupa juga film atau gambar design yang masih menempel di skrin kita copot atau angkat dari skrin yang sudah diafdruk kemudian kita basahi bagian luar dan dalamnya secara merata.
lanjutkan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Typography Art sebagai Alternatif dalam Membuat Desain T-shirt

Sebelum membahas lebih jauh mengenai Typography Art, bagi anda yang merasa asing dengan istilah typography, berikut adalah definisi Typography yang didapat dari sumber Wikipedia. Tipografi atau dalam bahasa Inggris Typography (berasal dari kata bahasa Greek typos = bentuk dan graphein = menulis). Merupakan teknik dan seni mengatur huruf menggunakan gabungan bentuk huruf cetak, size font, ketebalan garis, garis pandu (line leading), jarak aksara, dan ruang huruf untuk menghasilkan hasil seni aturan huruf dalam bentuk fisik atau digital. Tujuan utama tipografi adalah mengatur teks (isi) dalam bentuk yang mudah dibaca dan menarik dipandang. Dalam perkembangannnya, Tipografi tidak hanya terkait dengan masalah pengaturan huruf belaka, tapi dapat dianggap sebagai sebuah seni di dunia desain grafis. Para Desainer grafis terkadang memasukkan unsur seni tipografi ini kedalam proyek desain mereka demi untuk menambah kesan artisitik dari sebuah karya seni karena dibutuhkan proses yang cukup menyi

Spesifikasi "Tunik Motif Collection"

Spesifikasi "tunik motif collection" Untuk mengetahui bagaimana karakter dan jenis bahan dari produk brand ternama tunik motif collection anda seharusnya membeli dulu satu pc saja dulu, anda akan bisa merasakan dan mencoba memakai tunik tersebut, bahan yang digunakan oleh motif collection adalah bahan coton combed 20s dan 24s, dimana bahan 20s adalah bahan yang paling tebel di kelas motif collection tersebut. deng variasi jahitan yang mantap tentu saja motif collection akan lebih terlihat elegan dan juga ditambah dengan print atau sablon foaming timbul yang akan mempercantik tunik motif collection ini. Menurut kami bahan yang digunakan oleh tunik "motif collection" tergolong high level karena kenyaman dipakainya sangat enak sekali, apabila anda penasaran ada harus dan wajib mencobanya.      

Desain Kaos dengan Tema Lambang Kerajaan (Royal Crest)

              Mungkin beberapa dari anda pasti menyukai film-film yang bertema perang  kolosal abad pertengahan.  Para ksatria yang berbaju zirah lengkap dengan perisai dan pedang ataupun senjata-senjata lainnya terlihat sangat gagah. Apalagi ketika kita disuguhkan dengan adegan di mana terjadi peperangan kolosal yang tentunya menjadi salah satu daya tarik bagi film semacam ini. Namun, pernahkah anda secara sadar mengamati  lambang serupa simbol yang biasanya tertoreh pada perisai, bendera ataupun baju zirah yang dikenakan oleh para ksatria tersebut ? konon dahulu kala  masing-masing keluarga kerajaan besar di eropa dan asia memiliki lambang kerajaan yang menjadi sebuah identitas sekaligus sebagai lambang kehormatan bagi keluarga kerajaan. Simbol-simbol seperti ini dalam bahasa Inggris biasa dikenal dengan nama Royal Crest atau Heraldry Crest.             Seiring pergeseran dan akulturasi  budaya, di masa kini lambang-lambang tersebut biasa digunakan oleh para desainer grafis sebagai o